Cara Mengendalikan Penyakit Layu Fusarium Tomat Pakai Trichoderma Sp

Layu fusarium adalah salah satu penyakit tanaman yang menular melalui tanah. Penyakit layu fusarium disebabkan oleh serangan jamur.

Tanaman tomat rentan terserang penyakit layu fusarium. Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Selasa (17/1/2023), serangan penyakit layu fusarium menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat dan bahkan bisa mengakibatkan tanaman mati.

Gejala awal penyakit layu fusarium tanaman tomat adalah tulang-tulang daun sebelah atas menjadi pucat, tangkai daun merunduk dan tanaman menjadi layu dalam dua sampai tiga hari setelah infeksi.

Jika tanaman sakit dipotong dekat pangkal batang, maka akan terlihat mirip cincin.

Cara mengendalikan penyakit layu fusarium tanaman tomat yang paling efektif yaitu dengan segera mencabut tanaman yang terserang, kemudian dibakar.

Lokasi lubang tanam yang sudah terserang fusarium sebaiknya tidak perlu dilakukan penyulaman. Pasalnya, penyakit ini menginfeksi akar tanaman.

Mengendalikan penyakit layu fusarium tomat dengan Trichoderma Sp

Trichoderma Sp adalah jenis jamur yang tersebar luas di tanah. Trichoderma sp mempunyai kemampuan melawan jenis jamur lain yang merugikan tanaman seperti jamur fusarium yang sering menyerang pada tanaman tomat.

Jamur ini sudah mulai banyak dikembangkan untuk mengurangi penggunaan bahan kimia dalam mengatasi permasalahan di tingkat petani.

Ada beberapa manfaat Trichoderma Sp untuk mengendalikan penyakit layu fusarium, antara lain sebagai berikut.

• Hama dan penyakit tidak menjadi kebal.
• Tidak ada pengaruh yang buruk bagi tanaman
• Trichoderma SP hanya membunuh penyakit yang merugikan tanaman
• Trichoderma SP sudah ada di alam sehingga dapat bekerja secara alamiah.
• Tidak memerlukan pengetahuan khusus dalam perbanyakan Trichoderma

Cara menggunakan Trichoderma Sp untuk mengendalikan penyakit layu fusarium

Larutkan 100 gram Trichoderma sp dengan 10 liter air, kemudian tambahkan 2 sendok gula pasir. Pupuk kandang yang sudah disiapkan lalu disiram secara perlahan-lahan dengan air tadi.

Selanjutnya, diaduk sampai rata. Simpan di tempat terlindung kemudian ditutup dengan karung selama lima hingga tujuh hari.

Setelah itu, larutan siap digunakan.

(*)